Senin, 07 November 2016

Yuk Belajar Al-Qur’an

Hai teman-teman, perkenalkan namaku Siti Sarah. Biasa dipanggil Sarah. Aku lahir di Bekasi 10 Mei 1996. Sekarang aku berumur 12 tahun loh!! Dan aku sekarang duduk disekolah terfavorit yaitu MTs. As-Syafi’iyah 04 Cipayung Jakarta Timur.

Oh ya teman-teman, aku mau cerita nih! Tantang pengalamanku mengaji. Saat aku baru pertama kali membaca al-qur’an, waktu itu aku sangat senang sekali sudah tamat Iqra dari Iqra 1 sampai Iqra 6 pada saat aku kenaikan kelas 6 SD. Aku masih sering diajarkan oleh Umiku dirumah, setiap sehabis Sholat Maghrib. Pada saat aku masih Iqra, aku selalu lihat Umiku mengaji dengan lancar. Dengan seriusnya aku melihat dan memperhatikan Umiku sambil mengikuti suaranya. Tapi aku suka ditertawakan oleh keluargaku dan Umiku yang sedang mengaji. Kata keluargaku aku seperti orang yang menginginkan sekali bisa membaca al-qur’an. Selain itu aku juga senang sekali mendengarkan pengajian di Masjid.

Oh ya teman-teman, dirumahku terdapat bebagai macam dan banyak sekali al-qur’an loh! Karena setiap malam Jum’at aku bersama keluargaku Sholat Taubat sambil berdzikir. Pada saat itu setelah kami sekeluarga telah selesai Sholat Maghrib berjamaah. Aku langsung dengan cepatnya mengambil al-qur’an kepuyaanku sendiri dan langsung duduk didepan Umiku, dan meminta diajarkannya. Lalu aku membuka al-qur’an dan membacanya. Tapi aku banyak sekali kesalahan dalam membaca al-qur’an. Kata Umiku tidak apa-apa karena baru pertama kalinya. Lagi pula pada saat itu aku lagi tidak konsen membaca.

Lama-kelamaan dalam membaca ayat suci al-qur’an aku merasa ada peningkatan yang luar biasa. Sepertinya aku sudah banyak yang paham tentang pembacaan al-qur’an yang benar. Waktu itu aku belajar cara membaca panjang pendeknya, sukun, tasjid, ya pokoknya banyak deh.

Terus karena adikku sekarang sudah al-qur’an dan aku sudah lancar dalam membaca al-qur’an. Aku disuruh Umiku untuk mengajarinya mengaji. Waktu itu aku baru tahu bagaimana cara mengajarkan adikku mengaji. Tapi ada manfaat dan kesalnya juga ketika megajarkan adikku megaji, kalau manfaatnya adikku jadi tau bagaimana cara mengaji seperti dulu aku. Tapi kesalnya adikku yang laki-laki ini susah sekali diaturnya karena bandel banget kalo dirumah.

Aku paling senang kalau dia lagi serius mengaji. Kalau dia lagi serius, aku meleng sedikit saja dia langsung memarahi aku. Walaupun adiku masih banyak kesalahhannya dalam membaca al-qur’an, aku selalu berusaha untuk mengajarinya, sampai-sampai adikku bercucuran keringat, kasihan ya.. He.. he.. he.. !!

Sebenarnya ketika aku belajar Iqra, aku sudah ikut mengikuti pengajian di Masjid. Aku berangkat bareng teman-teman dirumah. Waktunya setelah Sholat Ashar. Jadi aku mengaji dua kali dalam sehari. Menurutku mengaji di Masjid lebih menyenangkan dari pada mengaji dirumah, karena kalau di Masjid mengajiya berama-sama dengan temanku sehingga lebih ramai dan seru. Ya pokokkya puas deh!! Belum lagi dengan Guru-gurunya yang tidak terlalu tegang dalam mengajar.

Selain itu setiap hari Senin di sekolahku dijarkan bagaimana mengaji dengan menggunakan lagu yang indah. Bermacam-macam nama lagunya, dan aku juga sedikit mengenal dengan jenis-jenis lagunya. Belajar mengaji di sekolahku ini dibimbing oleh Guruku yang bernama Ibu Rohmani. Ibu Rohmani sangat bagus dalam membaca al-qur’annya, terkadang aku sampai-sampai merinding ketika mendengarkannya. Suaranya seperti pengajian di Masjid-majid itu loh..!!!

Setiap hari sebelum pelajaran dimulai, aku dan teman-teman sekelasku membaca al-qur’an bersama-sama dengan dibimbing oleh Guru pelajaran pertama. Kadang-kadang teman aku yang laki-laki suka bercanda saat membaca al-qur’an berlangsung. Sungguh sangat mengangu aku dan teman-teman lainnya.

Oh ya teman-teman, dulu aku pernah diajak oleh temanku pergi ke Masjid At-Tin. Waktu itu disana sedang berlangsung acara Tabligh Akbar. Disana aku melihat seorang anak berumur 7 tahun sedang membaca al-qur’an dengan sangat lancar. Suaranya itu bagaikan air mengalir dengan lambat, panjang pendeknya tuh terdengar sangat jelas dan teratur. Sampai aku merinding mendengarnya. Bayangkan anak kecil seperti itu sudah bisa membaca al-qur’an dengan baik dan lancar, bagaimana besarnya nanti ya?? Sangat-sangat luar biasa dan salut dengan anak kecil itu, ketika mendengarnya aku langsung mengatakan “Subhanallah”, sampai-sampai teman dan Ibu-ibu yang berada disampingku menolehkan kepala bersamaan kearahku. Disana aku merasa takjub dan malu. Aku merasa tersingkirkan, tetapi aku tidak merasa putus asa. Aku masih harus belajar membaca al-qur’an lebih giat lagi. Dalam hatiku aku berkata “Aku Pasti Bisa Sepertinya..!!!”.

Oh ya teman-teman, menurut pendapat Umiku, Alhamdulillah aku sudah ada peningkatan dalam membaca al-qur’an. Kata Umiku aku lebih lancar dibanding dengan kakakku yang sudah dewasa. Tetapi kakakku sudah tamat al-qur’an melebihi aku.

Teman-teman aku masih mau cerita nih, kali ini tentang tamat membaca al-qur’an. Aku masih ingat loh, tanggal berapa aku telah Khatam al-qur’an. Aku Khatam pada hari Senin tepatnya tanggal 1 Januari 2008 pukul 15:00 WIB. Tepat pada bulan Ramadhan tahun kemarin.

Ceritanya seperti ini, sore-sore aku lagi tidak ada pekerjaan. Aku bertanya-tanya kepada Umiku tentang mengaji. Lalu aku berfikir sejenak kenapa aku tidak seperti kakak sepupuku, yang setiap sebelum bulan Ramadhan ia rela mengorbankan waktunya hanya untuk membaca al-qur’an secara rutin.

Pada saat aku bertanya kepada Umiku, lalu terdengar kumandang Adzan Mahgrib. Aku langsung ambil air wudhu lalu Sholat berjamaah dengan keluargaku. Seusainya Sholat aku sempatkan untuk membaca al-qur’an, dan dari situ aku sama sekali tidak mau lepas dan meninggalkan dari membaca al-qur’an. Pagi, siang, sore dan malam aku korbankan waktu aku untuk membaca al-qur’an dan segera mengKhatamkannya. Beruntung waktu itu hari libur sampai Iedul Fitri itu tiba.

Alhamdulillah aku hanya butuh waktu tiga hari saja untuk menyenyelesaikan bacaan al-qur’an. Disitu aku tidak sadar sama sekali, tiba-tiba sudah sampai surat An-naas. Aku senang dan bangga terhadap diriku sendiri, aku langsung menghadap Umiku bahwa aku telah mengKhatamkan al-qur’an untuk yang pertama kalinya. Disitu aku minta doa kepada Umiku, semoga aku tambah lancar dan baik dalam membaca al-qur’an, dan bisa menjadi Guru mengaji seperti halnya Umiku sekarang, Amin..

Teman-teman tahu tidak, Acara Tausiyah yang ditayangkan oleh Indosiar? “Mama dan Aa..”. Aku ingin sekali loh seperti Mama, seperti yang ada dalam tanyangan Tausiyah itu, yang selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pemirsa dirumah maupun di studio. Teman-teman tahukan, siapa yang menjadi Mama pada acara itu? Ya betul namanya Mama Dedeh. Mama Dedeh sangat cerdas sekali bila menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan rujukannya langsung dari al-qur’an. Menurutku Mama Dedeh sudah tahu banyak tentang al-qur’an serta berpengalaman juga. Mungkin jika suatu saat nanti aku bertemu dengan Mama Dedeh, aku akan benyak bertanya tentang manfaat al-qur’an dan kegunaannya. Aku ingin sekali menjadi Ustadzah seperti Mama Dedeh.

Oh ya teman-teman, sekarang kita bahas tentang pengajian al-qur’an ya! Terkadang aku berfikir, kenapa kita harus membaca ayat suci al-qur’an? Sedangkan kita belum paham memaknai dari arti al-qur’an tersebut!! Malah kebanyakan dari Guru mengaji kita menyuruh kita untuk menghafalkan ayat-ayat al-qur’an. Huh.. kan lebih sulit lagi. Tapi itu sih kebiasaan buruk aku saja, yang malas menghafalkan surat-surat al-qur’an. Semoga kebiasaan malasku itu bisa aku kurangi sedikit demi sedikit. Aku harap teman-teman jangan menirunya ya!!!

Teman-teman, tau gak bahasa arabnya 75? Wahidun ya!! Eh.. salah, kaget ya? Bercanda kok! Biar teman-teman tidak bosan dengan ceritaku. Hmm.. Kalau tidak salah bahasa arabnya 75 adalah hamsah wa sabnu’na ya!!

Lanjut ke pengajian al-qur’an, hmm.. aku senang sekali dengan arti dari surat An-Nahl, karena meceritakan tentang kehidupan Lebah yang indah, disiplin dan penuh tanggung jawab. Teman-teman kalau mau tahu pengkajian surat-surat biasanya terdapat dalam Juz amma’ dan al-qur’an terjemah. Kalau teman-teman mau mencari hukum-hukum dan peraturan tentang kehidupan sehari-hari yang diturunkan oleh Allah, itu semua terdapat didalam al-qur’an, tidak hanya itu kumpulan sejarah-sejarah Nabi pun juga diceritakan dalam al-qur’an.

Jadi kesimpulannya, kita harus belajar mengaji dan jangan mudah putus asa ya!! Perbuatan putus asa termasuk kedalam godaan Setan loh, teman-teman bisa terjerumus nanti kalau tidak semangat dalam mempelajari al-qur’an. Usahakan mengaji sejak dini, jika yang sudah lancar membaca al-qur’annya segeralah mengajarkannya kepada teman atau adik-adik kita yang belum bisa membaca al-quran. Jadikanlah al-qur’an sebagai pedoman hidupmu, seperti halnya Hadist ini:

“Aku tinggalkan kalian dua perkara dimana dengan dua perkara itu engkau akan selamat dunia dan akhirat, yaitu Al-Qur’an dan Hadist”.

(Siti Sarah -  Alumni tahun 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar