Selasa, 11 April 2017

Kegiatan Outing Class MTs As-Syafi’iyah 04 Tahun Pelajaran 2016 / 2017

(Humas MTS. As-Syafi'iyah 04 Jakarta) Rabu 12 April 2017.
Kegiatan Outing Class merupakan pembelajaran diluar kelas yang bisa menambah pengetahuan serta pola pikir siswa. Outing Class merupakan media yang paling efektif dan efisien dalam menyampaikan suatu ilmu pelajaran bukan  hanya dari teori saja, kebenaran dan bukti nyata dilapangan perlu kita  ketahui. Pada tahun ini MTs As-Syafi’iyah 04 Jakarta menyelenggarakan kegiatan Outing Class untuk kelas 7 dan 8, dan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan pada semester Genap.

Pada tanggal 22 Maret 2017 para siswa kelas 7 dan 8 yang berjumlah 180 siswa dan didampingi 20 Guru dan Staff sudah siap untuk berangkat ke Museum Zoologi yang berada di Kebun Raya Bogor. Tepat pukul 07.30 rombongan berangkat dari sekolah. Di Museum Zoologi siswa mengamati koleksi yang berkaitan dengan dunia satwa seperti berbagai spesimen yang diawetkan maupun fosil hewan. Koleksi ilmiah yang dimiliki museum ini meliputi kategori antara lain: Mamalia, Ikan, Burung, Reptil dan Amphibi, Moluska, Serangga, dan Invertebrata lain yang bukan Moluska dan Serangga. Kunjungan berikutnya adalah mengunjungi kebun Teh Gunung Mas. Siswa kembali mencari informasi seputar sejarah, kegiatan di Perkebunan Teh Gunung Mas. Meskipun Kota Bogor diguyur hujan, namun tidak mengurangi minat para pelajar untuk mengikuti outing class kali ini.

Tempat yang terakhir yang kami kunjungi adalah Taman Wisata Matahari, disini siswa melepas kepenatan dari ruitinitas keseharian mereka. Pelajar dapat menikmati Wahana Waterpark, Wahana Permainan Air (Perahu Dayung, Perahu Naga) dan menikmati pemandangan dari Menara Pandang. Mudah mudahan kegiatan kali bisa menginspirasi dan memberikan suasana dan pengalaman yang baru bagi semuanya. 
See you at outing class another time.


(Red: RD)


Downloaf file foto kegiatan:



Kamis, 19 Januari 2017

Pelantikan PASKIBRA MTs As-Syafi’iyah 04 periode 2016-2017

(Humas MTS. As-Syafi'iyah 04 Jakarta) Jumat 20 Januari 2017. Di penghujung tahun 2016 tepatnya 30 dan 31 Desember 2016, MTs As-Syafiiyah 04 Jakarta mengadakan Pelantikan PASKIBRA periode 2016-2017. Sebelum pelantikan para anggota PASKIBRA terlebih dahulu mengikuti serangkaian kegiatan diantaranya pengambilan Lencana Merah dan Topsen untuk siswa kelas 8 dan pengambilan Lencana Hijau untuk siswa kelas 7.

Pada hari Sabtu tanggal 31 Desember 2016 Pukul 10.30 Kamad MTs As-Syafiiyah 04 Bapak Abdul Rosyid, M.Pd.I resmi melantik  para anggota PASKIBRA yang berjumlah 15 siswa, terbilang sedikit memang, tapi tidak mengurangi semangat para peserta untuk di lantik dan mudah-mudahan kedepannya akan bertambah lagi anggota PASKIBRA di sekolah ini. Seluruh anggota PASKIBRA berkumpul di lapangan sekolah untuk mengikuti dan menyaksikan penyematan lencana dan pemakain TopSen kepada anggota PASKIBRA.

Pelantikan PASKIBRA ini dilakukan dengan upacara resmi dan berlangsung khidmat. Dimulai dengan penyematan lencana merah dan hijau. Dalam sambutannya kepala MTs As-Syafiiyah 04, mengucapkan selamat kepada seluruh anggota PASKIBRA yang sudah dilantik. Semoga usai pelantikan ini anggota PASKIRA mampu berperan aktif dalam acara pengibaran bendera Merah Putih baik yang dilakukan di MTs As-Syafiiyah 04 maupun diluar Madrasah", ungkapnya.

Kegiatan ini dapat berlangsung berkat bantuan dan bimbingan dari :
1.    Nurlaela, S.Pd (pembina PASKIBRA MTs As-Syafiiyah 04)
2.    Firmansyah Siregar (PASKIBRAKA Jakarta Timur dan pelatih Uswatun Hasanah)
3.    Rahmat (PASKIBRAKA Jaktim dan pelatih Uswatun Hasanah)
4.    Edwin (PASKIBRAKA Jaktim dan pelatih Uswatun Hasanah)
5.    Tutur (PASKIBRAKA Jaktim dan pelatih Uswatun Hasanah)
6.    Putra (PASKIBRAKA Jaktim dan pelatih Uswatun Hasanah)
7.    Alumni PASKIBRA MTs As-Syafiiyah 04.

(Red: RD)

Downloaf file foto kegiatan:


Selasa, 17 Januari 2017

Persami Gugus Depan 10.173 – 10.174 MTs As-Syafi’iyah 04 Jakarta

(Humas MTs. As-Syafi'iyah 04 Jakarta) Rabu 18 Januari 2017. Dalam rangka Pengukuhan dan Pelantikan Dewan Kerja Penggalang di lingkungan sekolah, Gerakan Pramuka Gugus Depan 10.173 – 10.174 MTs. As-Syafi’iyah 04 Jakarta mengadakan kegiatan PERSAMI (Perkemahan Sabtu – Minggu) pada tanggal 24-25 Desember 2016 kemarin. Kegiatan yang merupakan agenda rutin di MTs As-Syafiiyah 04 ini dihadiri lansung oleh Kak Abdul Rosyid, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah yang juga merupakan Mabigus di MTs As-Syafi'iyah 04.

Pada kesempatan tersebut, dilantik sebanyak lebih kurang 186 Siswa Pramuka Penggalang yang terdiri dari siswa kelas VII dan VIII. Dalam amanatnya pada saat menjadi Pembina Upacara Pelantikan, kak Rosyid berpesan kepada anggota yang baru dilantik, agar benar-benar memahami makna Pramuka dan bisa menjalankan Trisatya dan Dasa Dharma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Persami ini juga hadir beberapa orang Pembina Pramuka MTs As-Syafiiyah 04, diantaranya kak Sabar, kak Susilawati, serta beberapa alumni MTs As-Syafiiyah 04 yang masih aktif dalam kepramukaan di sekolah masing-masing.

Selain pelantikan, berbagai kegiatan lain juga dilaksanakan dalam acara Persami ini, seperti pemberian materi Kepramukaan, Anjang Sana, Shalat berjamaah, Tausyiah, Api Unggun, Sholat Tahajud, Outbound, menikmati indahnya malam dll. Salah seorang Pembina sekaligus ketua dalam PERSAMI ini, kak Adi Kurniawan menyatakan bahwa dengan diadakannya kegiatan PERSAMI  ini, diharapkan agar anggota Pramuka yang baru dapat lebih mendalami makna Pramuka serta dapat meningkatkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari. (Red: DC)

Download file foto kegiatan:


Selasa, 20 Desember 2016

Training Dan Motivasi Hs for SS MTs As-Syafi'iyah 04 Jakarta

(Humas MTs. As-Syafi’iyah 04 Jakarta) Rabu 21 Desember 2016. PAS (Penilaian Akhir Semester) telah selesai dilaksanakan seluruh pelajar MTs As-Syafiiyah 04, disela kegiatan remedial dan ujian praktek ada hari istimewa, berharga dan In Shaa Allah bermanfaat untuk seluruh pelajar kelas IX angkatan 2016-2017, yaitu “HYPNOSPIRIT FOR SMART STUDENTS” disingkat Hs for SS. Acara ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 16 Desember 2016 pada pukul 08.00 hingga 10.00 WIB, bertempat di Masjid Nurul Huda Cilangkap.

Alhamdulillah MTs As-Syafiiyah 04 mendapat kesempatan untuk mendapatkan training dan motivasi yang diberikan secara cuma-cuma (gratis) oleh tim  Hs for SS “AQSHO Training Centre & ACTION PLUS MANAGEMENT”. Training ini bertujuan melejitkan prestasi siswa dan membentuk pribadi yang berakhlak terpuji. Dalam training singkat ini siswa akan di dobrak mindset-nya menggunakan hypnotherahy sehingga siswa mampu mengatasi hambatan belajarnya.

Acara di awali dengan ice breaking  yang di pimpin oleh Bapak Ibnu Cholid, CST. Selaku Director lembaga manajemen terapan Action Plus Management Jakarta, sekaligus fasilitator dalam kegiatan Hs for SS. Kegiatan berlanjut dengan training dan motivasi yang disampaikan oleh Bapak Fahrur Razi, S.Pd.I, CH, CHt (Mr. Alif). Siswa diajak untuk merubah mindset dalam meningkatkan motivasi belajar  dan percaya diri siswa, menghilangkan emosi negatif, pengalaman hidup yang kontra produktif dengan belajar karena perlakuan buruk atau tidak tepat. Pembawaan beliau yang energik dan komunikatif sehingga para audiens begitu bersemangat mengikuti kegiatan tersebut.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada bapak Ibnu dan Mr. Alif khususnya dan tim AQSHO Training Centre & ACTIONPLUS Management tentunya, atas training yang diberikan. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat bagi siswa-siswi kami dikehidupan mereka baik kini dan nanti. Semoga dilain hari tim dapat berkunjung kembali dan memberikan training kembali. #ngarep.com (Red: DC)





Download file foto kegiatan:


Rabu, 07 Desember 2016

Peringatan Hari Guru Indonesia - YPI As-Syafi'iyah Cilangkap

(Humas MTs As-Syafi’iyah 04 Jakarta) Rabu, 7 Desember 2016. Happy Teacher’s Day”, “Selamat Hari Guru” adalah untaian kalimat yang di sampaikan oleh seluruh siswa di Indonesia kepada seluruh guru yang jatuh pada tanggal 25 Nopember. Kalimat serupa disampaikan oleh hampir seluruh pelajar di Lembaga Pendidikan Dan Perguruan Islam As-Syafi’iyah Cilangkap Jakarta. Kalimat tersebut mereka ucapkan sebagai ungkapan terima kasih dan tanda simpati pelajar kepada guru-guru tersayang, yang telah membimbing, mendidik, mengajar sepenuh jiwa.

Tepat pada hari Jum’at, tanggal 25 Nopember 2016 seluruh pelajar MTs As-Syafi’iyah 04 pun ikut melaksanakan upacara memperingati Hari Guru Indonesia. Di awali dengan upacara pengibaran bendera Merah Putih. Pada upacara kali ini yang bertugas adalah para dewan guru, sebab merupakan hari spesial bagi para pendidik di lembaga ini. Setelah upacara berakhir seluruh pelajar dan guru bersalam-salaman di lapangan, selain mengucapkan selamat hari guru para pelajarpun meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh guru, selain ucapan selamat dan ungkapan maaf, para pelajarpun tak lupa memberikan kartu ucapan, karangan bunga maupun bingkisan kepada guru-guru terkasih.

Acara tidak berhenti sampai disini, masih ada serangkaian acara yang diadakan pada hari berbahagia tersebut, di antaranya; lomba untuk guru dari seluruh lembaga dari SLB, SD, MTs sampai dengan SMK yang berada di lingkungan Yayasan Perguruan Islam As-Syafi’iyah Cabang Cilangkap. Dilanjutkan dengan lomba Tumpeng yang diikuti seluruh kelas. Acarapun berlanjut dengan pentas seni (PENSI), yang diadakan oleh OSIS MTs As-Syafi’iyah 04, para pelajar unjuk bakat dan kebisaan mereka dalam pensi tersebut. Kegiatan pada hari itu ditutup dengan ‘SIMULASI UNBK” yang diikuti seluruh guru Mapel UN. Simulasi untuk siswa telah di laksanakan hari sebelumnya yaitu dimulai pada hari selasa 22 Nopember s/d 24 Nopember 2016. Tidak hanya siswa yang mengikut simulasi tapi gurupun ikut serta mengikutinya. (Red: DC)

Download file foto kegiatan:





Senin, 07 November 2016

Yuk Belajar Al-Qur’an

Hai teman-teman, perkenalkan namaku Siti Sarah. Biasa dipanggil Sarah. Aku lahir di Bekasi 10 Mei 1996. Sekarang aku berumur 12 tahun loh!! Dan aku sekarang duduk disekolah terfavorit yaitu MTs. As-Syafi’iyah 04 Cipayung Jakarta Timur.

Oh ya teman-teman, aku mau cerita nih! Tantang pengalamanku mengaji. Saat aku baru pertama kali membaca al-qur’an, waktu itu aku sangat senang sekali sudah tamat Iqra dari Iqra 1 sampai Iqra 6 pada saat aku kenaikan kelas 6 SD. Aku masih sering diajarkan oleh Umiku dirumah, setiap sehabis Sholat Maghrib. Pada saat aku masih Iqra, aku selalu lihat Umiku mengaji dengan lancar. Dengan seriusnya aku melihat dan memperhatikan Umiku sambil mengikuti suaranya. Tapi aku suka ditertawakan oleh keluargaku dan Umiku yang sedang mengaji. Kata keluargaku aku seperti orang yang menginginkan sekali bisa membaca al-qur’an. Selain itu aku juga senang sekali mendengarkan pengajian di Masjid.

Oh ya teman-teman, dirumahku terdapat bebagai macam dan banyak sekali al-qur’an loh! Karena setiap malam Jum’at aku bersama keluargaku Sholat Taubat sambil berdzikir. Pada saat itu setelah kami sekeluarga telah selesai Sholat Maghrib berjamaah. Aku langsung dengan cepatnya mengambil al-qur’an kepuyaanku sendiri dan langsung duduk didepan Umiku, dan meminta diajarkannya. Lalu aku membuka al-qur’an dan membacanya. Tapi aku banyak sekali kesalahan dalam membaca al-qur’an. Kata Umiku tidak apa-apa karena baru pertama kalinya. Lagi pula pada saat itu aku lagi tidak konsen membaca.

Lama-kelamaan dalam membaca ayat suci al-qur’an aku merasa ada peningkatan yang luar biasa. Sepertinya aku sudah banyak yang paham tentang pembacaan al-qur’an yang benar. Waktu itu aku belajar cara membaca panjang pendeknya, sukun, tasjid, ya pokoknya banyak deh.

Terus karena adikku sekarang sudah al-qur’an dan aku sudah lancar dalam membaca al-qur’an. Aku disuruh Umiku untuk mengajarinya mengaji. Waktu itu aku baru tahu bagaimana cara mengajarkan adikku mengaji. Tapi ada manfaat dan kesalnya juga ketika megajarkan adikku megaji, kalau manfaatnya adikku jadi tau bagaimana cara mengaji seperti dulu aku. Tapi kesalnya adikku yang laki-laki ini susah sekali diaturnya karena bandel banget kalo dirumah.

Aku paling senang kalau dia lagi serius mengaji. Kalau dia lagi serius, aku meleng sedikit saja dia langsung memarahi aku. Walaupun adiku masih banyak kesalahhannya dalam membaca al-qur’an, aku selalu berusaha untuk mengajarinya, sampai-sampai adikku bercucuran keringat, kasihan ya.. He.. he.. he.. !!

Sebenarnya ketika aku belajar Iqra, aku sudah ikut mengikuti pengajian di Masjid. Aku berangkat bareng teman-teman dirumah. Waktunya setelah Sholat Ashar. Jadi aku mengaji dua kali dalam sehari. Menurutku mengaji di Masjid lebih menyenangkan dari pada mengaji dirumah, karena kalau di Masjid mengajiya berama-sama dengan temanku sehingga lebih ramai dan seru. Ya pokokkya puas deh!! Belum lagi dengan Guru-gurunya yang tidak terlalu tegang dalam mengajar.

Selain itu setiap hari Senin di sekolahku dijarkan bagaimana mengaji dengan menggunakan lagu yang indah. Bermacam-macam nama lagunya, dan aku juga sedikit mengenal dengan jenis-jenis lagunya. Belajar mengaji di sekolahku ini dibimbing oleh Guruku yang bernama Ibu Rohmani. Ibu Rohmani sangat bagus dalam membaca al-qur’annya, terkadang aku sampai-sampai merinding ketika mendengarkannya. Suaranya seperti pengajian di Masjid-majid itu loh..!!!

Setiap hari sebelum pelajaran dimulai, aku dan teman-teman sekelasku membaca al-qur’an bersama-sama dengan dibimbing oleh Guru pelajaran pertama. Kadang-kadang teman aku yang laki-laki suka bercanda saat membaca al-qur’an berlangsung. Sungguh sangat mengangu aku dan teman-teman lainnya.

Oh ya teman-teman, dulu aku pernah diajak oleh temanku pergi ke Masjid At-Tin. Waktu itu disana sedang berlangsung acara Tabligh Akbar. Disana aku melihat seorang anak berumur 7 tahun sedang membaca al-qur’an dengan sangat lancar. Suaranya itu bagaikan air mengalir dengan lambat, panjang pendeknya tuh terdengar sangat jelas dan teratur. Sampai aku merinding mendengarnya. Bayangkan anak kecil seperti itu sudah bisa membaca al-qur’an dengan baik dan lancar, bagaimana besarnya nanti ya?? Sangat-sangat luar biasa dan salut dengan anak kecil itu, ketika mendengarnya aku langsung mengatakan “Subhanallah”, sampai-sampai teman dan Ibu-ibu yang berada disampingku menolehkan kepala bersamaan kearahku. Disana aku merasa takjub dan malu. Aku merasa tersingkirkan, tetapi aku tidak merasa putus asa. Aku masih harus belajar membaca al-qur’an lebih giat lagi. Dalam hatiku aku berkata “Aku Pasti Bisa Sepertinya..!!!”.

Oh ya teman-teman, menurut pendapat Umiku, Alhamdulillah aku sudah ada peningkatan dalam membaca al-qur’an. Kata Umiku aku lebih lancar dibanding dengan kakakku yang sudah dewasa. Tetapi kakakku sudah tamat al-qur’an melebihi aku.

Teman-teman aku masih mau cerita nih, kali ini tentang tamat membaca al-qur’an. Aku masih ingat loh, tanggal berapa aku telah Khatam al-qur’an. Aku Khatam pada hari Senin tepatnya tanggal 1 Januari 2008 pukul 15:00 WIB. Tepat pada bulan Ramadhan tahun kemarin.

Ceritanya seperti ini, sore-sore aku lagi tidak ada pekerjaan. Aku bertanya-tanya kepada Umiku tentang mengaji. Lalu aku berfikir sejenak kenapa aku tidak seperti kakak sepupuku, yang setiap sebelum bulan Ramadhan ia rela mengorbankan waktunya hanya untuk membaca al-qur’an secara rutin.

Pada saat aku bertanya kepada Umiku, lalu terdengar kumandang Adzan Mahgrib. Aku langsung ambil air wudhu lalu Sholat berjamaah dengan keluargaku. Seusainya Sholat aku sempatkan untuk membaca al-qur’an, dan dari situ aku sama sekali tidak mau lepas dan meninggalkan dari membaca al-qur’an. Pagi, siang, sore dan malam aku korbankan waktu aku untuk membaca al-qur’an dan segera mengKhatamkannya. Beruntung waktu itu hari libur sampai Iedul Fitri itu tiba.

Alhamdulillah aku hanya butuh waktu tiga hari saja untuk menyenyelesaikan bacaan al-qur’an. Disitu aku tidak sadar sama sekali, tiba-tiba sudah sampai surat An-naas. Aku senang dan bangga terhadap diriku sendiri, aku langsung menghadap Umiku bahwa aku telah mengKhatamkan al-qur’an untuk yang pertama kalinya. Disitu aku minta doa kepada Umiku, semoga aku tambah lancar dan baik dalam membaca al-qur’an, dan bisa menjadi Guru mengaji seperti halnya Umiku sekarang, Amin..

Teman-teman tahu tidak, Acara Tausiyah yang ditayangkan oleh Indosiar? “Mama dan Aa..”. Aku ingin sekali loh seperti Mama, seperti yang ada dalam tanyangan Tausiyah itu, yang selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pemirsa dirumah maupun di studio. Teman-teman tahukan, siapa yang menjadi Mama pada acara itu? Ya betul namanya Mama Dedeh. Mama Dedeh sangat cerdas sekali bila menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan rujukannya langsung dari al-qur’an. Menurutku Mama Dedeh sudah tahu banyak tentang al-qur’an serta berpengalaman juga. Mungkin jika suatu saat nanti aku bertemu dengan Mama Dedeh, aku akan benyak bertanya tentang manfaat al-qur’an dan kegunaannya. Aku ingin sekali menjadi Ustadzah seperti Mama Dedeh.

Oh ya teman-teman, sekarang kita bahas tentang pengajian al-qur’an ya! Terkadang aku berfikir, kenapa kita harus membaca ayat suci al-qur’an? Sedangkan kita belum paham memaknai dari arti al-qur’an tersebut!! Malah kebanyakan dari Guru mengaji kita menyuruh kita untuk menghafalkan ayat-ayat al-qur’an. Huh.. kan lebih sulit lagi. Tapi itu sih kebiasaan buruk aku saja, yang malas menghafalkan surat-surat al-qur’an. Semoga kebiasaan malasku itu bisa aku kurangi sedikit demi sedikit. Aku harap teman-teman jangan menirunya ya!!!

Teman-teman, tau gak bahasa arabnya 75? Wahidun ya!! Eh.. salah, kaget ya? Bercanda kok! Biar teman-teman tidak bosan dengan ceritaku. Hmm.. Kalau tidak salah bahasa arabnya 75 adalah hamsah wa sabnu’na ya!!

Lanjut ke pengajian al-qur’an, hmm.. aku senang sekali dengan arti dari surat An-Nahl, karena meceritakan tentang kehidupan Lebah yang indah, disiplin dan penuh tanggung jawab. Teman-teman kalau mau tahu pengkajian surat-surat biasanya terdapat dalam Juz amma’ dan al-qur’an terjemah. Kalau teman-teman mau mencari hukum-hukum dan peraturan tentang kehidupan sehari-hari yang diturunkan oleh Allah, itu semua terdapat didalam al-qur’an, tidak hanya itu kumpulan sejarah-sejarah Nabi pun juga diceritakan dalam al-qur’an.

Jadi kesimpulannya, kita harus belajar mengaji dan jangan mudah putus asa ya!! Perbuatan putus asa termasuk kedalam godaan Setan loh, teman-teman bisa terjerumus nanti kalau tidak semangat dalam mempelajari al-qur’an. Usahakan mengaji sejak dini, jika yang sudah lancar membaca al-qur’annya segeralah mengajarkannya kepada teman atau adik-adik kita yang belum bisa membaca al-quran. Jadikanlah al-qur’an sebagai pedoman hidupmu, seperti halnya Hadist ini:

“Aku tinggalkan kalian dua perkara dimana dengan dua perkara itu engkau akan selamat dunia dan akhirat, yaitu Al-Qur’an dan Hadist”.

(Siti Sarah -  Alumni tahun 2010)

Belajar Al-Qur’an Itu Hebat.

Saat kulihat langit sore itu, seolah-olah diriku tertarik kembali oleh sang waktu, memaksa pikiranku untuk kembali membuka lembaran-lembaran memori masa lalu. Kala itu, pesona angkasa biru bersatu padu dengan cahaya matahari ynagf kuning kemerahan, sehingga gradasi warna langit pada arah barat begitu menawan dan sangat sempurna. Tak cukup sampai disitu, hembusan angin nan lembut, tarian daun-daun di pohon, dan nyanyian kicauan burung-burung kecil seakan-akan menyambut datangnya pasukan-pasukan burung hitam diangkasa. Kurasa mereka telah pulang dari penjelajahannya yang penuh tantangan, tapi sangat mengasyikan!! Pelahan-lahan diriku semakin terbawa suasana, tak ingin beranjak dari batu besar dibawah pohon Ecalyptus ini. Ketika akhirnya kudengar sayu-sayu suara Adzan menggema hingga terpantul kedalam gendang telingaku. Ya tuhanku, itu artinya aku harus segera berlari memasuki asramaku.

Setelah sampai dikamarku, aku langsung memasuki kamar mandi untuk mengambil air wudhu, kemudian membawa perlengkapan sholat seperti biasan dan menuju Masjid yang tidak jauh dari asramaku. Teman-teman tahu aku berada dimana? Ya, aku adalah seorang santri MI kelas 5 disebuah Pesantren di Indramayu Jawa Barat saat itu.

Kegiatanku disanapun juga sangat beragam. Walau begitu, aku dan santri-santri lain tidak pernah ketinggalan untuk sholat berjamaah di Masjid. Itu sudah kewajiban yang harus ditaati oleh santri-santri disana. Bila itu dilanggar, resikonya pun sangat besar.

Aku termasuk Santri MI angkatan pertama, aku baru beradaptasi hidup disebuah pesantren ini sekitar 1 bulan yang lalu. Orang tuaku di Jakarta dan aku tahu, aku harus menjadi anak yang mandiri. Segala masalahku harus aku selesaikan sendiri, dan apakah teman-teman ingin tahu masalah terbesarku saat itu? Aku belum lancar dalam membaca al-qur’an.

Ini sungguh ironis tentunya, padahal sejak kecil aku sudah dibekali pendidikan TPA sebelum memasuki Taman Kanak-kanak. Namun entah mengapa rasanya lidahku ini belum dapat mengucapkan Makharijul huruf dengan benar. Jangankan Makharijul huruf, terkadang aku suka lupa bunyi antara huruf Hijaiyah satu dengan huruf Hijaiyah lainnya. Aku pun sudah dinyatakan lulus bacaan Iqra oleh Guru mengajiku, akan tetapi dengan syarat aku harus banyak berlatih. Mungkin saat itu, aku tidak terlalu memperhatikan peringatan Guruku. Aku sudah sangat senang dan puas telah lulus Iqra. Ternyata aku salah besar telah merasa puas seperti itu. Aku sungguh sangat menyesal tidak banyak berlatih. Namun penyesalan itu sudah terlambat. Kini posisiku sebagai seorang santri di sebuah pesantren, akan membuatku semakin dihantui perasaan terpojok hanya karena belum lancar membaca al-qur’an. Sederhana memang rasanya, tapi menurutku ini sebuah masalah berat. Dimana semua teman-temanku mempunyai kemampuan ini dengan mudah, dan sudah sangat umum dimiliki banyak orang seusiaku, bahkan anak yang usianya lebih muda dariku juga sudah banyak menguasai kemampuan membaca al-qur’an dengan fasih dan benar. Sedangkan aku? Sungguh memalukan! Aku yang seorang muslim, untuk membaca kitab suciku saja masa tidak bisa!? Aku malu pada diriku sendiri, terutama kepada tuhanku, ya Allah… tolonglah aku. Aku ini hambamu yang sungguh sangat bodoh!!

Aku binggung mencari solusi masalahku sendiri. Aku tidak berani mengatakan masalahku ini kepada orang lain. Orang lain disini hanya Ustad dan Ustadzahku serta teman-temanku. Aku takut jika mereka tahu tentang hal ini, mereka akan menjauhi dan mengolok-olok diriku. Terbayang sudah segala yang buruk-buruk dibenakku. Ini sangat menghambat dan meresahkan hatiku, hingga puncak keteganganku terjadi.

Pada hari itu, ada jadwal pelajaran Al-qur’an dan Hadist. Biasanya Ustadzahku hanya membahas tentang ilmu Tajwid dan latihan mengartikan setiap kata-kata atau kalimat yang terdapat didalam ayat-ayat al-qur’an. Namun kali ini berbeda, Ustadzahku akan mengambil nilai kemampuan membaca al-qur’an santri-santri dikelasku. Pemberitahuan yang mendadak ini, sangat membuatku terkejut! Betapa tidak? Inilah ketakutan terbesarku!!

Beruntung, Ustadzahku memanggil kami satu per satu sesuai dengan absen kelas atau menurut alphabet. Namaku berinisial “M” dan nomor urut absenku 28 saat itu. Sungguh! Aku sangat panik dan jantungku berdetak kencang. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Kupandangi semua teman-temanku, mereka terlihat biasa-biasa saja, dan menurutku wajah mereka sangat bebas, santai, sesantai berlibur di Pantai. Oww... bagaimana ini? “Ya Allah… kumohon tolonglah aku”. Hanya itu kata-kata yang dapat aku ucapkan dalam hati. Aku tahu pasti, saat itu wajahku sudah sangat pucat dan hatiku pun sudah sangat pasrah! Apa yang akan terjadi selanjutnya??

Kriiiiingg..!!! nyaringnya bunyi bel pertanda pelajaran Al-qur’an dan Hadist dikelasku telah usai, dan bersiap-siap untuk Sholat Dzuhur berjamaah di Masjid. Seketika itu juga tubuhku langsung lemas, rasanya sel-sel dan persendian didalam tubuhku tak berfungsi lagi, dan rohku melayang entah kemana. “Alhamdulillah..!!! terima kasih ya Allah, engkau selamatkan lagi diriku”.

Ya hari itu adalah hari yang paling menegangkan bagiku. Akan tetapi rasa santai yang baru menghampiriku, muncul hanya dalam waktu beberapa detik saja kini terbang dan menghilang lagi, ketika Ustadzahku mengumumkan pengambilan nilai membaca al-qur’an dilanjutkan minggu depan. Oohh… lengkaplah sudah kegelisahan dan kegundahanku. Aku harus segera menemukan jalan keluarnya! Disepanjang perjalanan pulang menuju asrama, aku segera memutar otak. Bagaimana caranya menyelesaikan ini semua? Aku malu dan sangat takut, aku akui selama 1 bulan disana, aku menghafal Juz amma’ atau biasa disebut Tahfidz Qur’an dengan tulisan latinnya yang biasa terdapat dibawah setiap ayat dalam sebuah surat. Sudah pasti itu lebih mudah dan sangat membantuku dalam kegiatan Tahfidz Qur’an ini. Tapi sekarang aku tidak dapat menghindar dari tugasku. Terlebih lagi tugas ini akan dimasukan nilai. Dalam membaca rangkaian huruf-huruf Hijaiyah yang beliku-liku, dengan beberapa titik-titik dibawah ataupun diatas huruf, sebenarnya aku tidak terlalu buruk. Hanya saja, aku masih sering keliru dan pusing jika melihat huruf-huruf Hijaiyah yang saling berantai itu. Seharusnya itu masalah yang tidak terlalu sulit dihadapi, jika punya semangat belajar yang tinggi, keinginan untuk bisa membaca al-qur’an dengan baik dan benar, Keyakinan yang besar untuk berhasil dan tentunya adanya orang yang membimbing. Nah inilah kesulitannya! Aku tidak tahu siapa yang bisa membimbingku? Sementara kedua orang tuaku berada di Jakarta. Rasa Maluku terlalu dan sangat besar hingga mematikan semua keyakinan dan semangatku untuk belajar membaca al-qur’an. Akan tetapi apa boleh buat, akhirnya pun aku memutuskan untuk belajar membaca al-qur’an dengan teman-teman sekamarku. Tentu saja, aku tidak secara langsung membuka rahasia sekaligus aib terbesarku ini. Aku meminta mereka mengajari atau membimbingku membaca al-qur’an dengan alasan aku belum terlalu lancar dalam hal ini, dan apakah yang terjadi pada saat itu? Diluar dugaanku, mereka dengan senang hati mau menerima permintaan yang menurutku sangat memalukan ini. “Tenang aja Medina! Kita pasti bantu masalah kamu kok, dan gak akan kasih tau siapa-siapa”. Sahut salah satu dari temanku. Duuh.. rasanya saat itu hatiku sangat lega, senang, terharu dan bahagia. Ibarat seorang tersesat didalam Gua yang sangat gelap gulita, melihat secercah titik cahaya terang yaitu sebuat jalan keluar. “Ohh.. terima kasih ya Allah, engkau selalu menolong dan mengabulkan segala doaku”.

Hari demi hari kujalani, setiap malam sehabis Sholat Isha berjamaah di Masjid. Aku segera menyusul teman-teman sekamarku untuk belajar membaca al-qur’an dikamarku. Aku bersyukur mempunyai teman-teman yang sungguh sangat baik dan pengertian pada masalahku ini. Ternyata selama ini, aku selalu berfikir negatif kepada mereka. Aku belajar banyak saat ini, betapa berartinya teman bagi diriku. Tak sia-sia aku hidup dipesantren yang penuh dengan kebersamaan. Kebersamaan itu indah sekali! Karena merekalah, aku dapat menyelesaikan masalah terbesarku ini. Terima kasih teman-teman…

Tak terasa sudah seminggu aku melaksanakan proses belajar membaca al-qur’an dengan lancar dan baik dibawah bimbingan teman-temanku. Hebatnya lagi, mereka mengajariku tanpa mereka bosan dan bukanlah suatu beban bagi mereka. Mereka sangat senang dapat membantuku, aku pun terasa lebih santai dan lebih mudah mengerti jika dibimbing oleh mereka, dibandingkan jika belajar oleh guru mengajiku dulu. Tidak ada rasa tegang ataupun gugup yang biasanya ada padaku ketika sedang membaca al-qur’an. Ini merupakan pengalamanku yang cukup berkesan dan penuh dengan hikmah, juga sangat bermanfaat bagiku. Akhirnya aku dapat membaca huruf-huruf Hijaiyah dengan benar, tidak hanya didalam ayat-ayat al-qur’an, aku juga semakin mengerti tulisan ataupun latihan-latihan yang diberikan oleh Guru Bahasa Arabku. Aku sangat tidak menyangka, ternyata ilmu membaca al-qur’an itu sangatlah luar biasa! Masih jelas teringat olehku nilai yang diberikan untukku oleh Ustadzah dalam tes membaca al-qur’an kemarin. Alhamdulillah cukup memuaskan bagiku yang sudah sangat panik dalam jangka waktu seminggu itu, angka delapan tertulis pada daftar nilai Pelajaran Al-qur’an dan Hadistku.

Aku semakin ingin tahu banyak tentang ilmu-ilmu yang terkandung didalam al-qur’an, saat Ustadzah menerangkan dan menjelaskan tentang ilmu-ilmu tajwid, cara menulis huruf-huruf Hijaiyah yang benar, dan makna yang terdapat disetiap ayat al-qur’an. Menurutku makna ayat al-qur’an sangatlah luar biasa hebatnya! Kata Ustadzah, ilmu al-qur’an itu adalah ilmu yang paling menakjubkan. Sumber dari segala sumber ilmu yang ada. Kunci dan pedoman hidup bagi manusia di dunia maupun di akhirat nanti. Oh ya! Baruku sadari sesungguhnya al-qur’an itu adalah kalam Allah SWT. kalam tuhan semesta alam yang diperuntukan khusus untuk manusia, sebagai makhluk yang sempurna. Aku baru menyadarinya! Tanpa al-qur’an maka hidup kita akan tersesat selama-lamanya. Aku bertekad dalam hati, untuk menomorsatukan ilmu ini. Ilmu al-qur’an adalah ilmu kemenangan dan keselamatan umat manusia, ilmu yang terlahir sejak 14 abad silam.

Inilah sepenggal pengalamanku yang terlintas sore ini. Matahari semakin menenggelamkan dirinya, cahayanya pun semakin redup. Tiba-tiba.. “Kak! Ayo cepetan kita Sholat Maghrib berjamaah, terus langsung ajarin kita Iqra!”. Teriakan adikku membuat lamunan soreku buyar, “Ya! Jawabku singkat”. Kini aku sudah dapat menjadi seorang Guru bagi mereka. Aku tidak mau adik-adikku mengalami hal yang pernah ku alami dulu. Aku ingin mereka berhasil seperti teman-temanku dulu. Aku ingin adikku bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.

Tak kusangka sudah 3 tahun yang lalu usia pengalamanku itu. Tak bisa kulupakan, itulah masalah pertama yang dapat kuselesaikan ketika aku masih sekolah di pesantren. Tanpa bantuan keluargaku, mungkin sampai sekarang aku tidak bisa membaca al-qur’an dengan baik dan lancar. Aku menggangap bahwa teman-temanku adalah sebagai keluargaku disana.

Setelah selesai membimbing adik-adikku belajar membaca Iqra. Aku segera menyiapkan buku-buku pelajaran untuk besok sekolah. Tak lupa membawa al-qur’an kecilku. Disekolahku yang sekarang aku biasa memimpin teman-temanku tadarus pagi-pagi sebelum belajar dimulai. Aku senang bisa dipercaya untuk hal ini, tapi aku tidak ingin puas sampai disini. Sungguh! sampai saat ini pun aku masih harus banyak belajar dan berlatih lebih giat lagi.

Masih banyak lagi sesungguhnya rahasia-rahasia yang terkandung dalam al-qur’an lho!! Nah, mulai sekarang marilah kita coba untuk lebih mencintai al-qur’an. Jangan meremehkan kitab suci kita, insya Allah, banyak manfaat yang kita dapatkan. Bagi teman-teman yang belum bisa atau masih kurang lancar dalam membaca al-qur’an, janganlah putus asa, terlebih malas-malasan untuk belajar al-qur’an. Belajar al-qur’an atau mengaji itu sangatlah penting! Yuk.. mari kita bersama-sama tingkatkan kemampuan membaca al-qur’an! Jangan mau kalah dengan anak muslim diseluruh dunia! Berlomba-lombalah dalam hal kebaikan!! Mulai hari ini, detik ini kita semua sedang bersaing dengan semua anak-anak dibumi ini, untuk mencapai kemenangan dan keberhasilan dimasa depan..!!! 

(Medina Putri - Alumni tahun 2010)